Bagi budaya Timur seperti Indonesia ini, mereka yang masih lajang di usia lebih dari 30-an tahun seringkali dikomentari negative dan mengalami tekanan sosial tersendiri. Dan jika Anda merupakan salah satu darinya, ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri. Percayalah bahwa melajang bukanlah sebuah dosa, atau kutukan.
Jika merujuk pada Alkitab, seharusnya dikalangan umat Kristen memiliki pandangan yang berbeda terhadap mereka yang lajang. Dalam I Korintus 5: 32-35, Rasul Paulus mengkomentari masalah menjadi lajang seperti ini :
“Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.”
Jadi Rasul Paulus secara langsung mengatakan bahwa hidup lajang adalah baik, karena dapat memfokuskan diri kepada perkara-perkara Tuhan. Poin yang ingin disampaikan adalah mereka yang lajang terikat perjanjian dengan Tuhan dan dapat mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan.
Yesus sendiri menjalani kehidupan-Nya di dunia ini sebagai seorang yang lajang. Diri-Nya memfokuskan kehidupan-Nya untuk melakukan pekerjaan Bapa di Sorga. Demikian juga Paulus dan beberapa orang lainnya di dalam Alkitab, mereka melajang untuk memberikan Injil, bahkan tidak pernah menikah.
Jika demikian, mengapa kita harus malu dengan status kita yang masih lajang? Ingat bahwa status seorang lajang tidak lebih rendah dari pada mereka yang telah menikah. Jika Anda saat ini masih lajang, jangan kuatirkan lagi kapan Anda akan menemukan pasangan atau menikah. Fokuskan hidup Anda untuk menggenapa rencana Tuhan dalam hidup Anda, Dia berjanji akan memenuhi sega yang Anda butuhkan menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.
Mungkin saja Tuhan akan mempertemukan Anda dengan pasangan Anda dalam waktu dekat ini, atau masih beberapa tahun lagi atau mungkin Anda sendiri sudah memutuskan untuk selibat, namun yang terpenting hiduplah bagi Kristus. Karena panggilan kita bukanlah soal menikah atau tetap melajang, namun tentang memberitakan Injil Kerajaan Sorga kepada seluruh mahluk di bumi ini. Jika fokus hidup kita adalah hal ini, maka janji Yesus ini akan digenapi atas hidup kita, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Sumber : CBN.com